Ustaz Farid bin Zainal |
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengutus Nabi – Nya Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan Jawami’ Al Kalim , sebagaimana dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
“Aku diutus dengan Jawami’ Al Kalim “ (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Az Zuhry Rahimahullah mengatakan : “Yang dimaksud dengan Jawami’ Al Kalim adalah bahwa Allah Azza wa Jalla mengumpulkan bagi beliau urusan-urusan/ masalah-masalah yang banyak yang dahulu tertulis dalam
kitab-kitab sebelumnya hanya dengan satu atau dua urusan/ masalah”. Ulama yang lain mengatakan : “Jawami’ Al Kalim adalah kalimat yang ringkas namun mengandung makna yang banyak, padat dan mendalam”.
Jawami’ Al Kalim yang diberikan kepada Rasulullah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Yang tercantum dalam Al Qur’an Contoh : Firman Allah Azza wa Jalla : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (QS. An Nahl : 90)
Kata Imam Hasan Al Bashry Rahimahullah tentang ayat ini : “Ayat yang satu ini tidak meninggalkan kebaikan kecuali dia (ayat ini) memerintahkannya dan tidak ada satu larangan pun kecuali dia (ayat ini) telah melarangnya”. Dan perkataan yang semakna diriwayatkan pula dari shahabat Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu anhu .
2. Sabda-sabda Rasulullah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang banyak tercantum dalam kitab-kitab hadits. Dan jenis kedua inilah yang berusaha dikumpulkan oleh para ulama hadits dimana mereka berusaha memilih beberapa hadits beberapa hadits yang ringkas namun dianggap mampu mewakili sekian banyak hadits-hadits yang ada dan hadits-hadits yang dikumpulkan tersebut telah mencakup seluruh ajaran Ad Dien.
Adapun ulama-ulama yang mengumpulkan hadits-hadits yang dianggap termasuk Jawami’ Al Kalim antara lain : 1. Al Hafizh Abu Bakar bin As Sunny Rahimahullah (murid Imam An Nasaai Rahimahullah). Kitabnya berjudul : “Al Ijaaz wa Jawami’ Al Kalim min As Sunan Al Ma’tsuroh ”. 2. Al Qadhi Abu Abdillah Al Qudho’iy Rahimahullah, kitabnya berjudul : “As Syihab Fil Hikam wa Al Adaab”. 3. Al Khoththoby Rahimahullah, beliau menyebutkan beberapa contoh dari hadits-hadits tersebut dalam kitabnya “ Gharib Al Hadits “
4. Al Imam Al Hafizh Ibnu Ash Sholah Rahimahullah, beliau mempunyai majlis dimana beliau membacakan didalamnya hadits-hadits yang dikatakan bahwa seluruh ajaran Ad Dien berputar dan berkisar dari hadits-hadits tersebut.
Majlis tersebut terdiri dari 26 hadits yang beliau namakan “ Al Ahadits Al Kulliyah “
5. Al Imam An Nawawy Rahimahullah , beliau mengambil hadits-hadits yang telah disebutkan oleh Ibnu Ash Sholah Rahimahullah kemudian beliau menambahkannya hingga berjumlah 42 buah hadits dan beliau namakan kitabnya dengan “Al Arba’in “.
6. Al Imam An Nawawy Rahimahullah bukanlah orang pertama yang mengumpulkan/ menyusun kitab Al Arba’in sebagaimana beliau terangkan dalam muqaddimah kitab beliau : “Dan para ulama yang telah menyusun kitab Al Arba’in tidak terkira jumlahnya. Dan orang yang pertama kali saya ketahui menyusunnya adalah Abdullah bin Mubarak Rahimahullah kemudian diikuti oleh banyak ulama lain diantaranya Muhammad bin Aslam Ath Thusi –seorang ‘Alim Rabbani-, Hasan bin Sufyan An Nawawi, Abu Bakar Al Ajuri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim Al Ashfahani, Ad Daruquthni, Hakim, Abu Nu’aim Al Ashfahani, Abu Abdirrahman As Sulami, Abu Said Al Maliki, Abu Usman As Shobuni, Muhammad bin Abdullah Al Anshori, Abu Bakar Al Baihaqi, dan banyak lagi dari kalangan ulama terdahulu maupun belakangan Rahimahumullahu Ajmain .
Kemudian diantara ulama itu ada yang mengumpulkan 40 hadits yang berkaitan dengan Ushuluddin (Pokok-pokok Ad Dien), Furu’ (Cabang-cabang) Ad Dien, Jihad, Zuhud, Adab dan ada pula dan ada pula tentang khutbah-khutbah. Dan kesemuanya berniat baik, mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla meridhoi kesemuanya. Dan saya melihat pentingnya mengumpulkan hadits-hadits yang mencakup kesemua hal tersebut. Dan setiap hadits mengandung kaidah yang agung dari kaidah-kaidah Islam dan para ulama telah mensifatkan bahwa peredaran Islam berkisar pada hadits tersebut atau hadits tersebut adalah setengah dari Islam atau sepertiganya atau yang semacamnya”.
Kemudian beliau menutup muqaddimah Al Arba’in dengan perkataan : “Dan sepantasnya bagi setiap orang yang mengharapkan kesenangan akhirat untuk mengenal hadits-hadits ini karena kesemuanya mencakup hal-hal yang sangat penting dan penekanan terhadap seluruh ketaatan. Dan hal ini nampak bagi orang yang mentadabburnya ”.
Kitab Al Arba’in yang ditulis oleh Imam Nawawy Rahimahullah inilah yang akhirnya dikenal dan banyak dipelajari serta dihafalkan oleh para penuntut ilmu. Oleh karena itu banyak dari kalangan ulama kita baik yang terdahulu maupun yang belakangan menyusun kitab yang mensyarah (menjelaskan) makna-makna yang terkandung dalam hadits-hadits Al Arba’in An Nawawiyah. Diantara mereka adalah :
1. Al Imam Ibnu Daqiq Al ‘Ied Rahimahullah; beliau adalah ulama hadits dan fiqh, guru dari Imam Adz Dzahaby Rahimahullah , beliau wafat pada tahun 702 H.
2. Al Imam Najmuddin Ath Thufy Rahimahullah ; salah seorang ulama ushul fiqh yang wafat tahun 710 H, kitab beliau berjudul “ At Ta’yiin Syarhu Ahaadits Arba’iin “.
3. Al Hafizh Ibnul Mulaqqin Rahimahullah ; beliau seorang ulama besar di bidang hadits yang merupakan guru dari Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah dan beliau wafat tahun 804 H.
4. Al Hafizh Jalaluddin As Suyuthy Rahimahullah ; beliau seorang ulama besar yang banyak menulis kitab dari berbagai disiplin ilmu. Beliau wafat tahun 911 H.
5. Al Imam Ibnu Rajab Al Hanbaly Rahimahullah ; beliau adalah seorang ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang bermadzhab fiqhi Hanbaly, beliau termasuk murid terdekat Al Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah. Kitab yang beliau tulis untuk mensyarah hadits-hadits Arba’in adalah : “Jami’ul Ulum wal Hikam “. Di dalam kitab ini beliau menambah hadits Arba’in dan menggenapkannya menjadi 50 hadits kemudian menjelaskan makna ke 50 hadits tersebut. Kitab yang beliau tulis ini merupakan rujukan utama dan yang terbaik dalam mensyarah hadits-hadits Arba’in An Nawawiyah.
Oleh : Abdul Rahman Basya.
No comments:
Post a Comment